Description:
BAGIAN 8--Ingat kasus penistaan kaligrafi ALLAH oleh group band dewa19,khususnya oleh ahmad dhani sebagai konseptornya ?..video ini mengupas latar belakang kejadian tersebut.
Indonesia telah digemparkan dengan insiden 10 April 2005, ketika Dewa, group band terkenal di republik ini, khususnya ahmad dhani sebagai konseptornya, didakwa telah memijak kaligrafi kalimah ALLAH berbentuk bintang yang disiarkan secara langsung oleh saluran TransTV. Kaligrafi tersebut merupakan lambang album terbaru Dewa, Laskar Cinta.
Ustaz Wahfiuddin, seorang pendakwah terkenal yang secara kebetulan menonton siaran langsung itu telah membuat aduan ke stasiun TV tersebut, mendakwa logo yang dipijak oleh Dewa sebenarnya adalah kaligrafi kalimah 'ALLAH'. "Orang yang mengenal huruf Arab dan sedikit faham mengenai seni akan langsung mengetahui bahawa logo di lantai yang diinjak-injak itu adalah kalimah ALLAH," katanya. Aduan itu segera diberi perhatian oleh Pengarah TransTV, Ishadi SK dan sudut penggambaran kamera diubah hingga akhir pementasan.
Pihak Trans TV lalu mengundang Ustaz Wahfiuddin untuk berdepan dengan Ahmad Dhani selaku pemimpin dan konseptor group band Dewa, untuk mengurai kekusutan dan menjernihkan semua keadaan yang bersebab pada kaligrafi dan dakwaan Ustaz Wahfiuddin. Ustaz Wahfiuddin telah menunjukkan kepada Ishadi dan Ahmad Dhani sendiri sebuah buku berjudul 'The Cultural Atlas Of Islam' karya Prof. Dr Ismail Faruqi yang memaparkan gambar bintang yang sama berupa tulisan kaligrafi Arab dari ungkapan 'LAFDHUL JALALAH'(ALLAH). Ahmad Dhani berusaha menafikan dengan mengatakan terdapat perbedaan antara'LAFDHUL JALALAH' dan Laskar Cinta kerana lambang yang dipijak itu sudah dimodifikasikan. "Dhani telah memodifikasikannya dengan mengisi bahagian tengah dari huruf terakhir (ha). Tapi bagi orang yang mengenal huruf Arab, modifikasi itu tidak mengubah bentuk dan maknanya secara signifikan," kata Ustaz Wahfiuddin.
Didin Sirajuddin AR dari Lembaga Kaligrafi Al Quran (LEMKA) setuju bahwa lambang kaligrafi Laskar Cinta adalah simbolik dari kaligrafi Arab 'LAFDHUL JALALAH'. Ketika ditanya mengenai perbedaan seperti yang dinyatakan Ahmad Dhani, Didin berkata, lambang itu tidak sepenuhnya mirip tapi ia boleh dibaca dengan tulisan kufi (kubisme) sebagai ungkapan ALLAH. Selepas pertemuan Wahfiuddin dan Ahmad Dhani, pengurus Dewa, Dian, menganggap isu tersebut telah selesai.Kemelut itu bagaimanapun tidak reda sebagaimana yang diperkirakan..Karkoons Films
|